Teknologi :
· E-farmasi
· E-consultan
· E-medicald Learning/detailing
· B2B dan B2C : E-commerce / E-purchasing
· Integrasi B2B dan B2C (ekosistem)
· Asuransi, Provider, BPJS Terinlegrasi
· E-farmasi
· E-consultan
· E-medicald Learning/detailing
· B2B dan B2C : E-commerce / E-purchasing
· Integrasi B2B dan B2C (ekosistem)
· Asuransi, Provider, BPJS Terinlegrasi
Apa Itu VUCA World? VUCA berasal dari kata "Vulnerable, Uncertainty, Complexity and Ambiguity" yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Rapuh, Tidak pasti, Rumit dan Rancu.
Dunia kini mengalami era VUCA, sebuah era dimana penuh dengan nperubahan-perubahan yang sangat cepat (Volatile), situasi yang tidak pasti (Uncertainty), situasi yang kompleks (Complexity) dan ambigu (Ambiguity). Sebuah kondisi yang tampaknya sedang terjadi di seluruh dunia, khususnya Indonesia. Tidak ada satu perusahaan pun yang terjamin aman dari gelombang VUCA yang saat ini sedang melanda dunia. Perusahaan-perusahaan besar seperti Kodak, Nokia dan lain-lain menunjukkan bahwa "menjadi perusahaan kuat" bukan jaminan bahwa perusahaan anda akan selalu aman dan berjaya.Dunia berubah, ekonomi berubah, politik berubah, bisnis berubah, kompetisi berubah, perilaku konsumen berubah. Dan kalau anda atau perusahaan anda tidak berubah, bersiap siaplah bahwa anda akan hilang ditelan jaman. Padahal masih banyak perusahaan atau individu yang sombong atau arogan dan terlalu percaya diri serta merasa jika mereka masih mempunyai strength dan competitive advantage yang kuat. Sayangnya, Strength di masa lalu sering kali tidak relevant di masa depan. Justru Strength di masa lalu sering kali membuat kita complacent dan lupa diri, lupa untuk being humble and keep learning.
Often, your strength will kill you. Often, your strength will kill you.
Dunia kini mengalami era VUCA, sebuah era dimana penuh dengan nperubahan-perubahan yang sangat cepat (Volatile), situasi yang tidak pasti (Uncertainty), situasi yang kompleks (Complexity) dan ambigu (Ambiguity). Sebuah kondisi yang tampaknya sedang terjadi di seluruh dunia, khususnya Indonesia. Tidak ada satu perusahaan pun yang terjamin aman dari gelombang VUCA yang saat ini sedang melanda dunia. Perusahaan-perusahaan besar seperti Kodak, Nokia dan lain-lain menunjukkan bahwa "menjadi perusahaan kuat" bukan jaminan bahwa perusahaan anda akan selalu aman dan berjaya.Dunia berubah, ekonomi berubah, politik berubah, bisnis berubah, kompetisi berubah, perilaku konsumen berubah. Dan kalau anda atau perusahaan anda tidak berubah, bersiap siaplah bahwa anda akan hilang ditelan jaman. Padahal masih banyak perusahaan atau individu yang sombong atau arogan dan terlalu percaya diri serta merasa jika mereka masih mempunyai strength dan competitive advantage yang kuat. Sayangnya, Strength di masa lalu sering kali tidak relevant di masa depan. Justru Strength di masa lalu sering kali membuat kita complacent dan lupa diri, lupa untuk being humble and keep learning.
Often, your strength will kill you. Often, your strength will kill you.
1. VOLATILE (RAPUH)
Tidak ada lagi bisnis yang stabil. Kompetisi makin kencang, ekonomi makin tidak pasti. Kalau dulu business growth anda flat, atau naik terus perlahan lahan, bersiaplah bahwa sekarang business growth anda akan menjadi roller coaster. Siap siap! Jaga stamina, jaga jantung karena kalau tahun ini bisnis anda naik dan growth ya positive, bisa saja tahun depan growth nya negative dan menukik tajam. Kemudian kalau anda bekerja keras dan berinovasi mungkin tahun depannya naik lagi.Persis sama seperti roller coaster.
Tidak ada lagi bisnis yang stabil. Kompetisi makin kencang, ekonomi makin tidak pasti. Kalau dulu business growth anda flat, atau naik terus perlahan lahan, bersiaplah bahwa sekarang business growth anda akan menjadi roller coaster. Siap siap! Jaga stamina, jaga jantung karena kalau tahun ini bisnis anda naik dan growth ya positive, bisa saja tahun depan growth nya negative dan menukik tajam. Kemudian kalau anda bekerja keras dan berinovasi mungkin tahun depannya naik lagi.Persis sama seperti roller coaster.
2. UNCERTANITY (KETIDAK-PASTIAN)
Tidak ada lagi yang pasti. Pada saat sebuah perusahaan taxi di China berinvestasi banyak dengan membeli taxi, merecruit driver & mentraining mereka dengan biaya besar, ternyata sebuah aplikasi online menghancurkan growth mereka, dan membuat mereka harus mengaca diri.
3. COMPLEXITY (RUMIT)
Bisnis anda semakin lama semakin rumit. Dulu kita hanya memikirkan profit. Kemudian harus memikirkan customer. Kemudian bertambah lagi, you need to hire, motivate and develop your employee.Sekarang anda harus juga memikirkan CSR, stakeholder engagemen, kontribusi perusahaan anda pada pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat.Belum situasi hukum (local dan internasional) yang makin tidak menentu. Bisnis tidak lagi semudah beberapa belas tahun yang lalu di mana anda menciptakan product, memproduksi, menjualnya, dan mendapatkan keuntungan.Wake up and welcome to the real world. Now it is much more complicated than that.
4. AMBIGUITY (RANCU)
Tidak ada lagi yang pasti. Pada saat sebuah perusahaan taxi di China berinvestasi banyak dengan membeli taxi, merecruit driver & mentraining mereka dengan biaya besar, ternyata sebuah aplikasi online menghancurkan growth mereka, dan membuat mereka harus mengaca diri.
Bisnis anda semakin lama semakin rumit. Dulu kita hanya memikirkan profit. Kemudian harus memikirkan customer. Kemudian bertambah lagi, you need to hire, motivate and develop your employee.Sekarang anda harus juga memikirkan CSR, stakeholder engagemen, kontribusi perusahaan anda pada pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat.Belum situasi hukum (local dan internasional) yang makin tidak menentu. Bisnis tidak lagi semudah beberapa belas tahun yang lalu di mana anda menciptakan product, memproduksi, menjualnya, dan mendapatkan keuntungan.Wake up and welcome to the real world. Now it is much more complicated than that.
4. AMBIGUITY (RANCU)
Semuanya makin rancu.
Kita gak jelas lagi dengan aturan bisnis kita karena peraturan yang terus
menerus berganti. Pada saat kita pikir kita sudah memenuhi semua yang
diatur dalam regulasi, ternyata ada saja yang interprestasinya
berbeda. Pada saat kita sudah memasang strategy terhadap competitor kita,
ternyata datang pemain baru yang masuk. Bahkan perusahaan yg tadinya kita pikir
tidak berkompetisi dg kita ternyata menjadi alasan customer kita meninggalkan
kita. An
Impossible situation NOW can become possible!
Bagaimana peran kefarmasian dalam Distropsi HC VUCA
di Health E-comerce ?
Apoteker dalam VUCA HC ?
1. Complexity (multiple key decision factors)
2. Volatility (rate of change)
3. Ambiguity (lock of clarity about meaning)
Mindset Apoteker
dalam VUCA HC :
· Develoran adaptive mindset
· Have avision
· Embrace Abundance mindset
· We ave ecosystems for engagement
· Anticipate and create change
· Be self a ware
· Be an angile learner
· Heatwork
· Design for the future
Berbeda jaman
berbeda pula kemajuan sistem infromasinya, sekarang ini berkembang sangat cepat
dan dinamis. Strategi bisnis mencari peluang atau pengembangan bisnis usaha
sangat diutamakan dalam perusahaan yang berfikir untuk maju kedepan.
Kemajuan
teknologi merupakan hal yang tidak bisa dihindari pada kehidupan sekarang.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberi manfaat yang positif bagi kehidupan
manusia, dan memberikan banyak kemudahan. Perkembangan teknologi telah merubah
masyarakat dunia lokal menjadi masyarakat dunia global. Masyarakat global
membuat komunikasi secara global yang membuat manusia menghasilkan budaya
bersama, menghasilkan produk bersama, menciptakan pasar, distribusi informasi
bersama.
Perkembangan teknologi
informasi dengan hadirnya e-Business yang sangat cepat telah mempengaruhi
seluruh aspek kehidupan manusia. Tidak terkecuali, bisnis farmasi di Indonesai.
Teknologi Informasi bisa berpengaruh besar terhadap kegiatan bisnis farmasi.
Dalam sisi lain teknologi informasi dapat menjadi kekuatan jika kita mampu
memanfaatkannya sebagai keunggulan bersaing, namun disisi lain bisa menjadi
ancaman besar bilamana kita tidak menyikapinya dengan tepat.
Hampir semua bisnis farmasi di Indonesia mempunyai web profile dan toko
online di jejaring dunia maya. Selain memperkenalkan usahanya, website bisa
dibentuk atau digunakan untuk bertransaksi online, tanpa harus datang untuk
membeli. Banyak transaksi penjualan produk kesehatan yang dipasarkan melalui
internet yang disebut “online shop”, baik itu secara legal maupun ilegal produk
obat. Bahkan sekarang ada aplikasi di dalam smartphone yang bisa belanja obat
resep maupun periksaan laboratorium medis. Sebagai pelaku bisnis farmasi,
kita perlu mengetahui apa yang menjadi isu terkini di bidang kesehatan,
peluang, tantangan dan ancaman. Serta bagaimana strategi yang perlu dilakukan
untuk menghadapi era e-Business.
Apoteker dan tenaga kesehatan lainnya di Indonesia harus
mempunyai pola pikir maju kedepan mengikuti perkembangan Era Transformasi
Digital Smart.
Agar
tetap relevan, perusahaan sekarang harus bisa merespons teknologi. Teknologi
mutakhir macam apa yang diadopsi di bidang kesehatan terutama farmasi ?
Dalam bidang farmasi,
ada teknologi baru yang akan memengaruhi bisnis farmasi di masa depan.
Teknologi ini bernama bioteknologi. Pada tahun 2012, sudah 16% produk farmasi
dunia merupakan hasil dari bioteknologi. Produk-produknya tidak lagi
menggunakan bahan baku kimiawi, tetapi protein. Pada tahun 2035, pangsa pasar
bioteknologi bisa mencapai 40%. Teknologi memang mahal, tetapi mau tidak
mau, kita harus masuk dan mengikutinya. Satu hal yang patut diwaspadai
adalah gejolak dollar AS karena 90% bahan baku obat-obatan di Indonesia
sekarang masih impor. Oleh karena itu peran dari mahasiswa farmasi terutama
para apoteker yang sudah expert di bidangnya sangat diperlukan untuk melakukan
perubahan yang besar dalam dunia farmasi. Misalnya dari hal yang paling dasar
dan sederhana seperti pembuatan senyawa murni yang diproduksi dari Indonesia
sendiri dan tidak impor dari luar. Jika Indonesia dapat memproduksi bahan-bahan
baku itu tentu saja Indonesia akan mendapatkan keuntungan yang sangat banyak
tidak hanya dalam ekonomi tetapi juga dalam hal penelitian di bidang
farmasi.
Pedagang besar farmasi (PBF) juga harus mengikuti arus
perkembangan teknologi dengan menggunakan teknologi informasi untuk memberikan
komitmen berupa fasilitias dan kemudahan pelayanan kepada customer atau
pelanggan. E-Commerce merupakan pendekatan yang dapat mengelola perdagangan
sehingga dapat memaksimalkan penjualan kepada customer atau pelanggan dan juga
dapat mempertahankan sebuah Perusahaan dalam persaingan di dunia bisnis
terutama dalam dunia perdangangan farmasi.
Sebaiknya mulai dari Universitas di Indonesia
terutama prodi farmasi dan prodi kesehatan yang lainnya tidak segan untuk terus
meningkatkan kualitas pelayanan yang berbasis Teknologi Informasi (TI). Mengenai peningkatan sistem pelayanan, menekankan
pentingnya sinergi antara dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Membuat
kurikulum baru yang dirancang sedemikian rupa agar semakin sesuai dengan
perkembangan zaman dan untuk memenuhi kebutuhan akan Sumber Daya Manusia di
bidang kefarmasian. Ada beberapa sistem e-Learning yang
dapat dimanfaatkan baik oleh mahasiswa maupun dosen, Departemen
Farmasetika telah mengembangkan Learning Management System sendiri yang akan
diadopsi di level fakultas.
Teman-teman bisa melihat bagaimana salah satu strategi
bisnis dalam dunia farmasi melalui video di bawah ini.
Selamat menonton :)